Saturday 28 May 2016

Ayam tempe baceum

ayam tahu tempe bacem

 

Ayam, Tahu, Tempe Goreng Bacem


Ayam bacem, tempe bacem, dan tahu bacem. Tiga makanan ini selain gudeg tentunya selalu membuat saya teringat dengan Jogya, kota dengan banyak kenangan, suka dan duka selama belajar disana. Ahh, kalau semasa sekolah sepertinya semua hal menyenangkan, jarang dukanya, kecuali ketika saat penelitian kala harus memasukkan satu truk pupuk kandang ke dalam pot-pot tanam. Untungnya saya punya teman-teman kuliah yang luar biasa yang banyak membantu saya saat menyiapkan media tanam untuk penelitian. Dari lubuk hati yang paling dalam, saya sangat berterima kasih atas bantuan mereka yang tanpa pamrih. Tanpa mereka saya tidak tahu lagi bagaimana harus menyelesaikan penelitian yang berat dan memakan waktu & tenaga tersebut. Pengalaman itu masih sering membuat saya terharu plus bergidik jika mengingatnya. Pupuk kandang satu truk?! 

Karena lidah saya ini sepertinya sangat cocok dengan taste masakanJogya, maka saya nyatakan semua warung makan dan lesehan di Jogya sedap, bahkan hingga mbok-mbok penjual nasi gudeg yang berada di pelosok perkampungan dan di gang-gang sempit di dekat tempat kost saya dulu. Yup, anda benar! Saya memang bukan orang yang tepat jika dimintai rekomendasi restoran mana yang layak dicoba disana. Karena saya hanya punya 2 pendapat: lezat dan lezat sekali. Tapi ada satu warung penjual ayam bacem yang layak anda coba, ayam bacemnya mantap rasanya. Kalau yang ini bukan hanya saya yang merekomendasikan tetapi teman-teman saya semasa kuliah juga menyetujuinya. Warung Mbok Kromo, namanya. Spesialisasinya apalagi jika bukan ayam bacem yang gendut, berwarna coklat gelap dengan bumbu yang meresap hingga ke tulang-tulangnya. Dilengkapi dengan lalapan dan sambal terasi goreng yang rasanya top markotop, meminjam istilah Pak Bondan. Hmm, saya selalu usahakan di awal bulan untuk mampir membeli ayam bacem Mbok Kromo. Yah, namanya juga anak kuliahan, uang saku pas-pasan ^_^

Hingga sekarang, saat saya telah berpisah dengan Jogya dan ayam bacem Mbok Kromonya, lebih dari sepuluh tahun yang lalu, saya masing teringat dengan rasanya yang khas dan belum pernah saya temukan di restoran lainnya. Well, kali ini daripada saya bercapek-capek mencari tandingannya - karena itu sepertinya hal yang mustahil - maka saya membuatnya sendiri saja di rumah. Kunci masakan bernama bacem adalah penggunaan gula jawa, daun salam dan lengkuas yang banyak. Lengkuas dan salam memberikan rasa yang sedap dan khas pada bacem. Di resep saya tuliskan menggunakan air kelapa, jika tidak ada bisa menggunakan air biasa saja. Walaupun resepnya hasil uji coba dan modifikasi sendiri, rasanya mantap, tidak kalah lho dengan ayam bacem idaman saya. Jadi, yuk kita langsung ke Mbok Kromo saja eh... ke dapur saja maksud saya. 

Berikut resepnya.

Bahan-bahan
500 gramdaging ayam
10 potongtahu
1 papantempe, potong sesuai selera
7 siungbawang putih
5 siungbawang merah
1 sdtketumbar
1 sdmgaram
2 sdmasam jawa
3 sdmgula merah
3 sdmkecap manis
5 lembardaun salam
500 mlair
minyak untuk menggoreng

 

Langkah
Haluskan garam, ketumbar, dan duo bawang,Masukkan ayam, tahu, tempe, bumbu halus, daun salam, asam, kecap, gula merah dan air kedalam kuali, masak hingga bumbu meresap Bila dirasa bumbu sudah pas, pastikan ayam telah matang, matikan api, tiriskan.Panaskan minyak, goreng ayam, tahu dan tempe hingga kecoklatan Usahakan hanya membalik ayam tahu dan tempe sekali saja saat menggoreng agar tidak hancur dan tidak terlalu menyerap minyak Jangan terlalu lama menggoreng, karena menggunakan gula dan asam, jadi cepat sekali gosong Sajikan dengan sambal ijo, resepnya ada secara terpisah, silahkan mengunjungi laman cookpad saya :-)

banner
Previous Post
Next Post

0 komentar: